Kamus mendefinisikan cinta sebagai “rasa suka, rasa tertarik
atau perasaan sangat sayang”. Cinta adalah suatu proses; cinta tidak terjadi
begitu saja. Cinta juga bukan proses dari mata langsung turun ke hati; bukan
juga terjadi pada pandangan pertama. Munculnya cinta merupakan suatu proses.
Cinta adalah perasaan sayang yang terjadi melalui proses kimia yang dihasilkan
oleh hormon-hormon yang ada di dalam tubuh manusia. Proses cinta melibatkan
panca indera seperti penglihatan, pendengaran, penciuman dan perabaan yang
diproses dalam pikiran dan perasaan mulai dari ketertarikan, rasa suka atau
senang, ingin memiliki, dan jatuh cinta (fall in love). Sampai pada titik fall
love ini, proses cinta sejati dan cinta palsu berbeda berbeda arah. Cinta palsu
menginginkan pacaran terikat, berduaan, bercumbuan, dan berorientasi pada seks,
bersenang-senang yang berakibat pada kutuk. Sedangkan cinta sejati menjalin
pertemanan khusus (pacaran), komitmen menjaga kekudusan, hubungan lebih jauh
melalui bertunangan dan mengikat diri dalam pernikahan yang berkenan dihadapan
Tuhan.
Cinta lebih dari sekedar .... dan bukanlah ....
1. Cinta lebih dari sekedar perasaan suka. Suka berkaitan
dengan perasaan senang karena ketertarikan tertentu. Menyukai tidaklah sama
dengan mencintai. Walaupun perasaan suka dapat menjadi awal dari proses menuju
cinta sejati, tetapi cinta lebih dari sekedar suka.
2. Cinta bukanlah romantistik. Perasaan romantis biasanya
dikaitkan dengan kemesraan dan kegairahan yang menyenangkan dalam hubungan
dekat antara seorang pria dan wanita. Tuhan memang mendesain setiap orang agar
mengalami perasaan seperti ini dalam hubungan istimewa dengan lawan jenis.
Namun gairah dan kemesraan tidak dapat disamakan dengan cinta. Keromantisan
merupakan suatu perasaan; sedangkan cinta sejati masih memiliki makna yang jauh
lebih dalam lagi.
3. Cinta bukanlah rasa “tergila-gila”. Perasaan tergila-gila
adalah daya tarik dan gairah yang kuat dalam diri seseorang terhadap lawan
jenisnya. Memang gejala-gejala jatuh
cinta dan tergila-gila terkadang hampir sama. Sebutan lain dari perasaan
tergila-gila ialah puppy love, cinta monyet, cinta kekanak-kanakan, dan lain
sebagainya. Mereka yang pertama kali jatuh cinta biasanya cenderung berbicara
tentang perasaan “tergila-gila” ini, memikirkan hal itu siang dan malam;
pikiran dan energi mereka tersita dan tidak dapat berkonsentrasi pada hal yang
lain, kecuali perasaan “tergila-gila tersebut.
4. Cinta bukan Seks. Seks adalah pemberian Tuhan, sama
seperti cinta juga adalah perasaan yang diberikan oleh Tuhan dalam diri
manusia. Cinta lebih dari sekedar menginginkan seks. Cinta merupakan proses
sebagaimana yang telah disebutkan di atas; sedangkan seks merupakan suatu
aktivitas atau tindakan. Cinta bisa dipelajari; seks merupakan naluri. Cinta
membutuhkan perhatian terus menerus; seks tidak perlu seperti itu. Cinta
membutuhkan waktu untuk bertumbuh, berkembang dan menjadi dewasa; seks tidak
perlu waktu untuk berkembang. Cinta membutuhkan interaksi emosional dan
spiritual; seks hanya membutuhkan interaksi fisik. Cinta membuat hubungan dan
pengenalan semakin dalam; sedangkan seks dapat terjadi tanpa hubungan atau pun
pengenalan.
5. Cinta berbeda dari Nafsu. Cinta dan nafsu sering kali
dianggap sama dan membingungkan bagi beberapa orang. Kamus mendefinikan cinta
sebagai “rasa suka, rasa tertarik atau perasaan sangat sayang”. Sedangkan nafsu
didefiniskan sebagai “dorongan yang kuat
dari dalam diri untuk melakukan sesuatu; kecenderungan, keinginan, atau
gairah yang tidak baik”. Cinta berkonotasi positif, sedangkan nafsu berkonotasi
negatif. Bagaimana membedakan cinta dan nafsu? Sebagaimna dijelaskan diatas
tidak mudah membedakan cinta dan nafsu, tetapi seiring berjalannya waktu cinta
dan nafsu akan teruji. Cinta itu tahan uji, nafsu itu mudah pudar. Karena itu
disini kata kunci yang diperlukan adalah SABAR. Alkitab mengatakan “kasih itu
sabar” (2 Korintus 13:4).
No comments:
Post a Comment