Monday, 17 March 2014
BAGAIMANA MEMBANGUN KELUARGA YANG TANGGUH?
Efesus 5:15-21. Herbert dan Zelmyra Fisher adalah pasangan yang memiliki pernikahan yang paling awet di dunia. Tahun 2010 lalu mereka merayakan wedding anniversary
ke 86, di usia Herbert yang ke 104, sementara Zelmyra berusia 102
tahun. Kuncinya menurut mereka yaitu, saling menghargai, berkomunikasi
dan saling mencintai. Alkitab memberikan beberapa petunjuk agar kita
dapat membangun keluarga yang tangguh dalam mengatasi konflik:
1. Mempergunakan Waktu dengan Baik - ayat 16
Waktu menurut Alkitab adalah pemberian TUHAN Allah yang sangat berharga
kepada kita. Namun waktu itu singkat dan harus digunakan sebaik-baiknya
dengan bijaksana. Filsuf William James
berkata: "Penggunaan waktu yang paling baik adalah yang berkaitan
dengan kekekalan". Justru banyak orang menyesal mengapa mereka tidak
gunakan banyak waktu waktu bersama keluarga. Sebelum penyesalan datang
terlambat, mari benahi hidup kita mulai hari ini khususnya dalam
penggunaan waktu.
2. Miliki Hikmat TUHAN Allah - ayat 15, 17
Keluarga yang tangguh ditandai dengan adanya hikmat TUHAN Allah. Hikmat
itu melebihi kepandaian. Kepandaian berarti memiliki berbagai informasi
dan pengetahuan di akal, namun hikmat atau kebijaksanaan memampukan kita
mengaplikasikan pengetahuan itu menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Prinsip kebenaran firman TUHAN Allah itu,
misalnya yang tercantum dalam kitab Amsal ketika kita pahami dan
terapkan akan membuat kita mampu menjadi pria yang saleh, wanita yang
berbudi, orang tua yang mampu mendidik anak dengan baik.
3. Mengalami Kepenuhan Roh Kudus - ayat 18
Keluarga yang tangguh adalah keluarga yang dikendalikan Roh Kudus, bukan
oleh hawa nafsu atau perkara lainnya. Ada tiga ciri keluarga yang penuh
Roh Kudus, yaitu: a) hidup dalam pujian penyembahan - ayat 19; b)
hidup dalam pengucapan syukur - ayat 20; c) hidup dalam kerendahan hati -
ayat 21. Keluarga tangguh bila anggota keluarga saling
merendahkan hati satu sama lain. Ini terjadi bila suami-istri saling
menghargai, tidak mementingkan diri sendiri tapi menganggap pasangannya
lebih utama dari dirinya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment